Tugas
: Makalah Kelompok Dosen :
Sejarah
Islam Asia Tengara M.Fahli
Zatra Hadi
PERKEMBANGAN
ISLAM DI INDONESIA
LOKAL : ILKOM 2 D
DI SUSUN OLEH :MAYA APRIYA DINA
PUTRA RAMADIAN
DECI LESTARI
JURUSAN
ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS
DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah
SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis bisa
menyelesaikan tugasSejarah Islam Asia Tengara .“PERKEMBANGAN ISLAM DI
INDONESIA’’.
Sholawat beserta salam kita hadiahkan untuk
nabi Muhammad SAW yang mana beliau telah membawa umatnya dari zaman jahiliyah
ke zaman yang berisi ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini.
Dan tak lupa pula ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pengajar mata kuliahSejarah
Islam Asia Tengarayaitu bapakM.Fahli
Zatra Hadi Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih terdapat kehilafan dan kekurangannya, maka dari itu kritik
dan saran demi penyempurnaan lebih lanjut sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi yang berminat untuk membacanya.Amin.
Pekanbaru, Maret
2015
PENULIS
BAB
I
PEMBAHASAN
A.Cara Masuknya Islam ke Indonesia
Islam masuk ke Indonesia, bukan
dengan peperangan ataupun penjajahan. Islam berkembang dan tersebar di
Indonesia justru dengan cara damai dan persuasif berkat kegigihan para
ulama. Karena memang para ulama berpegang teguh pada prinsip Q.S.
al-Baqarah ayat 256yaitu
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki)
agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang
sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada
Allah, maka sesungguhnya dia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat
yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”(Al-Baqarah: 256).
B. Perkembangan
Islam Di Indonesia
Meskipun Islam baru bisa dikatakan berkembang setelah
berdirinya kerajaan Islam, atau setidaknya ketika ada jalinan hubungan dagang
antara saudaga muslim dengan pribumi, namun cara kedatangan Islam dan
penyebarannya di Indonesia tidak dilakukan dari saluran politik atau
perdagangan semata.Setidaknya ada lima saluran berkembangnya Islam di Indonesia.
Saluran perkembangan tersebut meliputi saluran perdagangan, saluran politik,
saluran perkawinan, saluran pendidikan,dansaluran kesenian.
1.
Pendekatan perdagangan
Para pedagang Islam dari Gujarat, Persia dan Arab tinggal
selama berbulan-bulan di Malaka dan pelabuhan-pelabuhan di Indonesia.Mereka
menunggu angin musim yang baik untuk kembali berlayar.Maka terjadilah interaksi
atau pergaualan antara para pedagang tersebut dengan raja-raja, para bangsawan
dan masyarakat setempat.Kesempatan ini digunakan oleh para pedagang untuk
menyebarkan agama Islam.
Jalur ini dimungkinkan karena orang-orang melayu telah lama
menjalin kontak dagang dengan orang Arab.Apalagi setelah berdirinya kerajaan
Islam seperti kerajaan Islam Malaka dan kerajaan Samudra Pasai di Aceh, maka
makin ramailah para ulama dan pedagang Arab datang ke Nusantara
(Indonesia).Disamping mencari keuntungan duniawi juga mereka mencari keuntungan
rohani yaitu dengan menyiarkan Islam.Artinya mereka berdagang sambil menyiarkan
agama Islam.
2.
Pendekatan politik
Masuknya Islam melalui saluran ini dapat terlihat ketika
Samudera Pasai menjadi kerajaan, banyak sekali penduduk yang memeluk agama
Islam.Proses seperti ini terjadi pula di Maluku dan Sulawesi Selatan,
kebanyakan rakyat masuk Islam setelah raja mereka memeluk Islam terlebih
dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya Islam di daerah ini.
Dari sini dapat dikatakan pula bahwa kemenangan kerajaan Islam secara politis
banyak menarik penduduk kerajaan yang bukan muslim untuk memeluk agama Islam.
3.
Pendekatan perkawinan
Tak dapat dipungkiri, dari sisi ekonomi, para pedagang
muslim memiliki status sosial yang lebih baik daripada kebanyakan pribumi,
sehingga penduduk pribumi, terutama puteri-puteri bangsawan, tertarik untuk
menjadi istri para pedagang itu. Sebelum prosesi pernikahan, mereka telah
diIslamkan terlebih dahulu, dan setelah mereka memiliki keturunan, lingkungan
kaum muslim semakin luas. Oleh karenanya tidak heran banyak sekali bermunculan
kampung-kampung muslim.
Awalnya kampung ini berkembang di pesisir pantai, biasanya
mereka disebut dengan kampung arab —dan masih terkenal hingga saat ini. Dalam
perkembangan berikutnya, karena ada wanita yang keturunan bangsawan yang
dinikahi oleh pedagang itu, tentu saja kemudian dapat mempercepat proses
islamisasi. Demikianlah yang terjadi antara Raden Rahmat atau Sunan Ampel
dengan Nyai Manila, Sunan Gunung Jati dengan Puteri Kawunganten, raja pertama
kerajaan Demak, dan lain-lain.
4.
Pendekatan pendidikan
Pada proses ini, biasanya dilakukan melalui
pendidikan-pendidikan yang dilakukan oleh para wali, ulama, kiai, atau guru
agama yang mendidik muridmurid mereka. Tempat yang paling pesat untuk
mengembangkan ajaran Islam adalah di pondok pesantren.Di tempat itu para santri
dididik dan diajarkan pendidikan agama Islam secara mendalam, sehingga mereka
betul-betul menguasai ilmu agama. Setelah lulus dari pesantren, para santri kembali
ke daerah asal untuk kemudian menyebarkan kepada masyarakat umum pelajaran yang
telah mereka peroleh di pesantren.
Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang paling strategis dalam
pengembangan Islam di Indonesia.Para da’i dan muballig yang menyebarkan Islam
diseluruh pelosok Nusantara adalah keluaran pesantren tersebut.Datuk Ribandang
yang mengislamkan kerajaan Gowa-Tallo dan Kalimantan Timur adalah keluaran
pesantren Sunan Giri.Santri-santri Sunan Giri menyebar ke pulau-pulau seperti
Bawean, Kangean, Madura, Haruku, Ternate, hingga ke Nusa Tenggara.Dan sampai
sekarang pesantren terbukti sangat strategis dalam memerankan kendali penyebaran
Islam di seluruh Indonesia.
5.
Pendekatan kesenian
Kesenian merupakan wahana untuk berdakwah bagi
para pemuka agama di Indonesia. Pada proses ini yang paling terkenal
menggunakannya adalah para wali yang menyebarkan agama Islam di Jawa. Salah
satu media pertunjukan yang paling terkenal melalui pertunjukan wayang. Sunan
Kalijaga, penyebar Islam di daerah Jawa Tengah adalah sosok yang sangat mahir
dalam memainkan wayang. Cerita wayang yang dimainkan berasal dari cerita
Ramayana dan Mahabarata yang memang sudah sangat Tasawuf merupakan bagian ajaran dari
Agama Islam.
Para tokoh tasawuf ini biasanya memiliki keahlian khusus
sehingga dapat menarik penduduk untuk memeluk ajaran Islam.Keahlian tersebut
biasanya termanifestasi dalam bentuk penyembuhan bagi orang-orang yang terkena
penyakit, lalu disembuhkan.Ada juga yang termanifestasi sebagai kekuatan-kekuatan
magic yang memang sudah sangat akrab dengan penduduk pribumi saat itu terkenal dan digemari oleh masyarakat.Dalam memainkan
wayang, selalu disisipkan ajaran-ajaran Islam sehingga penduduk pribumi mulai
akrab dengan ajaran Islam melalui media ini.Yang paling manarik dalam
pertunjukan ini adalah para penduduk tidak dipungut biaya ketika mereka
menyaksikan pertunjukan wayang, mereka hanya diminta untuk melantunkan kalimat
syahadat, sehingga mereka akhirnya masuk Islam dan ikut mendalami ajarannya.
C. Kerajaan-Kerajaan
Islam Di Indonesia
Dari berbagai proses tersebut, Indonesia kemudian menjadi
negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Pada perkembangannya ajaran
Islam disalurkan melalui berbagai kerajaan yang berkembang di Indonesia.Kerajaan
Islam yang pertama ada dan berkembang adalah kerajaan Samudera Pasai, dengan
raja pertamanya yang bernama Sultan Malik al-Saleh (1297 M/696 H).Kerajaan ini
terletak di pesisir timur laut Aceh. Selain Samudera Pasai, di Aceh juga ada kerajaan
Aceh Darussalam, yang berdiri di atas kerajaan Lamuri.
Di Jawa kerajaan Islam yang pertama adalah kerajaan Demak,
yang dipimpin oleh raja pertamanya, Raden Patah.Kemudian ada pula kerajaan
Pajang yang dipimpinoleh Jaka Tingkir.Kerajaan ini berdiri setelah meninggalnya
sultan Demak tahun 1546 M. Ada pula kerajaan Mataram yang dipimpin pertamakali
oleh Senopati.
1.
Kerajaan Samudera Pasai
Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam yang pertama
kali tercatat sebagai kerajaan Islam di Nusantara.Secara pasti, mengenai awal
dan tahun berdirinya kerajaan ini belum diketahui secara pasti. Akan tetapi
menurut pendapat Hasyimi, berdasarkan naskah tua yang berjudul Izhharul Haq
yang ditulis oleh Al-Tashi dikatakan bahwa sebelum Samudra Pasai berkembang, sudah
ada pusat pemerintahan Islam di Peureula (Perlak) pada pertengahan abad ke-9.
Perlak berkembang sebagai pusat perdagangan, tetapi setelah keamanannya tidak
stabil maka banyak pedagang yang mengalihkan kegiatannya ke tempat lain yakni
ke Pasai, akhirnya Perlak mengalami kemunduran.
Dengan kemunduran Perlak, maka tampillah seorang penguasa
lokal yang bernama Marah Silu dari Samudra yang berhasil mempersatukan daerah
Samudra dan Pasai. Dan kedua daerah tersebut dijadikan sebuah kerajaan dengan
nama Samudra Pasai.
Kerajaan Samudra Pasai terletak di Kabupaten Lhokseumauwe,
Aceh Utara, yang berbatasan dengan Selat Malaka.
2.
Kerajaan Demak
Sebelum dikenal dengan nama Demak, daerah tersebut dikenal
dengan namaBintoro atau Gelagahwangi yang merupakan daerah kadipaten di bawah
kekuasaan Majapahit. Kadipaten Demak tersebut dikuasai oleh Raden Patah salah
seorang keturunan Raja Brawijaya V (Bhre Kertabumi) yaitu raja Majapahit.
Dengan berkembangnya Islam di Demak, maka Demak dapat berkembang sebagai kota
dagang dan pusat penyebaran Islam di pulau Jawa.
D. Perkembangan Masuknya Islam di
Beberapa Wilayah Indonesia
Perkembangan Islam di Indonesia berlangsung di beberapa tempat, yaitu Sumatera,
Jawa, Sulawesi, dan Kalimantan.
a.Perkembangan Islam di Sumatera.
Pada pertengahan abad ke-13, di Sumatera telah berdiri kerajaan Islam Samudera
Pasai yang merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia, kerajaan ini terletak
di pesisir timur laut aceh yang sekarang merupakan wilayah Kabupaten
Lhouksumawe. Samudera Pasai adalah sebuah kerajaan maritim, samudera pasai
telah mengadakan hubungan dengan Sultan Delhi di India pada pelayaran kerajaan
Samudra Pasai merupakan pusat studi agama Islam dan tempat berkumpulnya para
ulama dari berbagai negara Islam.
b.Perkembangan Islam di Jawa
Perkembangan di Jawa tidak bisa dipisahkan dari peranan wali, jumlah wali yang
terkenal sampai sekarang adalah sembilan, yang dalam bahasa dikenal dengan
sebutan WALI SONGO. Para wali yang termasuk dalam wali songo adalah sebagai
berikut :
a.
Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
b.
Sunan Ampel (Raden Rahmat)
c.
Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim)
d.
Sunan Giri (Raden Paku atau ‘Ainul
Yaqin)
e.
Sunan Drajat (Raden Kasim)
f.
Sunan Kalijaga (Raden Said)
g.
Sunan Kudus (Ja’far Shadiq)
h.
Sunan Muria (Raden Umar Said)
i.
Sunan Gunung Jati (Syarif
Hidayatullah)
c. Perkembangan Islam di Sulawesi
Masuknya islam di Sulawesi tidak terlepas dari peranan Sunan Giri di Gresik.
Hal itu karena Sunan Giri menyelenggarakan pesantren yang banyak didatangi oleh
santri dari luar Jawa, seperti ternate dan hiu.Pada abad ke-16 di sulsel telah
berdiri kerajaan hindhu gowa dan tallo. Penduduknya banyak yang memeluk agama
islam karena hubungannya dengan kesultanan Ternate.
d.
Perkembangan Islam di Kalimantan
Pada abad ke-16, islam mulai memasuki kerajaan Sukadana. Dibagian selatan
Kalimantan berdiri kerajaan islam banjar pada sekitar tahun 1526. Panngeran
Suriansyah merupakan tokoh yang amat penting dalam sejarah islam di Kalimantan.
Dalam usaha mengembangkan islam/ Syekh muhamad arsyad al-Banjari mendirikan
pondok pesantren untuk menampung santri yang datang dari berbagai pelosok
Kalimantan. Pada masa berikutnya muncul seorang pahlawan Kalimatan yang sangat
berjasa dalam mengembangkan islam. Ia adalah Sultan Amirudin Khalifatul
Mukminin atau yang lebih dikenal nama pangeran Antasari.
E
.Hikmah Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia
Setelah memahami bahwa perkembangan Islam di Indonesia
memiliki warna atau ciri yang khas dan memiliki karakter tersendiri dalam
penyebarannya, kita dapat mengambil hikmah, diantaranya sebagai berikut :
1.
Islam
membawa ajaran yang berisi kedamaian.
2.
Penyebar
ajaran Islam di Indonesia adalah pribadi yang memiliki ketangguhan dan pekerja
keras.
3.
Terjadi
akulturasi budaya antara Islam dan kebudayaan lokal meskipun Islam tetap
memiliki batasan dan secara tegas tidak boleh bertentangan dengan ajaran dasar
dalam Islam.
F .Manfaat dari Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia
Banyak manfaat yang dapat kita ambil untuk dilestarikan
diantaranya sebagai berikut:
1. Kehadiran para pedagang Islam yang
telah berdakwah dan memberikan pengajaran Islam di bumi Nusantara turut
memberikan nuansa baru bagi perkembangan pemahaman atas suatu kepercayaan yang
sudah ada di Nusantara ini.
2. Hasil karya para ulama yang berupa
buku sangat berharga untuk dijadikan sumber pengetahuan.
3. Kita dapat meneladani Wali Songo
4. Menjadikan masyarakat gemar membaca
dan mempelajari Al-Qur’an.
5. Mampu membangaun masjid sebagai
tempat ibadah dalam berbagai bentuk atau arsitektur hingga kee seluruh pelosok
Nusantara.
6. Mampu memanfaatkan peninggalan
sejarah, termasuk situs-situs peninggalan para ulama, baik berupa makam,
masjid, maupun peninggalan sejarah lainnya.
7. Seorang ulama atau ilmuwan dituntut
oleh islam untuk mempraktikan tingkah laku yang penuh keteladanan agar terus
dilestarikan dan dijadikan panutan oleh generasi berikutnya.
8. Para ulama dan umara bersatu padu
mengusir penjajah meskipun dengan persenjataan yang tidak sebanding.
G. Dinamika islam di Indonesia
Dua
orang ahli berkembangsaan belanda telah meramalkan suatu kelangsungan hidup
bagi islam. ahli- ahli itu iyalah . Niemann (1823-1905) yang pada tahun 1861
menerbitkan suatu pengantar pertama tentang islam, disitu ternyata bahwa dia
juga menaruh perhatian tentang islam, di Indonesia pendapatnya itu berbunyi: ‘’
sangat mungkin bahwa segala kesederhanaan yang terdapat dalam agama islam itu
justru merupakan jaminan bagi kelangsungan hidupnya yang langgeng.
Seorang
ahli ialah reinhart dozy (1820-1883), seorang ahli bahasa arab dan sejarah yang
menulis buku tentang sejarah islam dengan judul het islamisme. Buku ini terbit
untuk pertama kalinya pada tahun 1863. Karangan ini di akhiri dengan menyamakan
agama islam dengan agama roma katolik pada masa yang akan dating. Pendapar dozy
ini di dasarkan atas suatu bagian esai yang terkenal, karena seorang ahli
sejarah inggris bernama macaulay tentang ranke’s history of the popes. Setelah
dia mengambarkan kebesrana gereja katolik di abad-abad yang lampau, macaulay
meramal : kemungkinan islam tetap hidup dengan suatu kekuatan yang tidak
berkurang pada waktu seorang pengembara selandia baru di tengah – tengah
kesunyian yang tak terbatas, mengambil posisi pada salah sebuah lengkungan
London bridge yang retak untuk membuat sketsa puing-puing gereja sint paul.
Tentang
pendapat ini, dosy berkata boleh di
katakana, bahwa kalau agama katolik dengan kekuatan yang tidak berkurang, masih
tetap hidup pada waktu si pengembara selandia baru di tengah-tengah hutan
belantara yang luas, di tepi sungai teems, membuat sketsa gereja sint paul.
Niscaya pada waktu yang sama, di kumandangkan ‘ la ila ha illa llah’’ oleh pada
muanzin dari menara masjid yang tiada terbilang banyaknya .
Sesungguhnya
masa baru bagi islam sudah di mulai pada abad ke delapan belas, pada waktu
seorang reformasi yang bernama Muhammad ibn’abd al-wahhab (1703-1787) tampil ke depan di jantung tanah arab.
Gerakan ini di Negara- Negara islam di sebut wahhabiyya, salah satu tujuannya
ialah untuk memurnikan islam dari segala pengearuh dan kebiasaan yang bukan
islam, jadi dari ‘’ segala sesuatu yang baru, yang dalam bahasa arab di sebut
bidah .
Aliran
wahabiyah yang timbbul pada abad kedelapan belas sebenarnya hanyalah suatu
gerakan reformasi dengan corak lama sesuai dengan ucapan Duncan b macdonald
(1863-2943) yaitu usaha memperbaharui agama islam tidak pernah menghasilkan
sesuatu kecuali berdirinya dinasti – dinasti gerakan Wahhabi bukan merupakan
pengecualiaan
Gerakan
reformisme yang timbul pada abad kesembilan belas dan kedua puluh merupakan
contoh gerakan keagamaan. Ini dapat di
tahankan terus dan tetap merupakan gerakan keagamaan. Aliran wahabi timbul di
Negara asal agama islam, yaitu di tanah arab. Gerakan reformis yang lain timbul
di Negara – Negara dimana agama islam merupakan agama sebagian besar
penduduknya, seperti di mesir, turki, iran, india, dan Indonesia.
Reformasi
, ada tiga kecendrungan , pertama : kecendrungan Untuk mempertahankan system
abad-abad permulaan islam sebagai suatu system yang benar setelah di bersihkan
dari bidah. Kedua , yang berusaha membangun kembali agama islam . juga didasarkan
atas sendi sendi ajaran yang benar kalau perlu dapat sisesuaikan dengan
pengertian pengertian masa kini yang mencakup segi- segi agama , kesusilaan dan
kemasyarakatan. Ketiga , yang berpegang teguh kepada dasar-dasar agama islam
yang diakui pada umumnya tetapi tidak menutupi pintu bagi pandangan – pandangan
baru yang biasanya datang dari barat. Kecendrungan yang terakhir ini dapat kita
sebut sebagian medernisasi dalam islam.
Untuk
selanjutnya membicarakan gerakan reformasi di Indonesia. Semenjak 1947, yaitu
yahun berdirinya republic islam Pakistan .hanya akan disingung sejauh mana
gerakan tersebut berpengaruh kepada gerakan reformisme islam di Indonesia.
Reformisme di Indonesia mengalami masa perumbuhan sendiri, kadang kadang di
pengaruhi oleh gerakan reformisme di Negara- Negara lain.
Sampai
dengan tahun- tahun permulaan pada abad ini, kehidupan keagamaan di indonsedia
dapat di ibaratkan sebagai sebuah kolam yang tenang .Bangsa Indonesia telah
membangun di bidang kebudayaan, politik dan keagamaan.Kebangkitan ini timbul
pada abada ke Sembilan belas di sebabkan dorongan para raja di pulau jawa
beserta bupati dan para pejabat tingginya.
Mereka
menyadari betapa pentingnya pendidikan yang baik bagi seluruh lapisan
masyarakat. Sehingga mereka menyekolahkan putra-putranya di sekolah-sekolah
belanda .agar dapat membantu mempersiapkan suatu masa yang baru. Contonhnya
yang di berikan oleh para putra raja bupati, dan pejabat tinggi itu di tiru
pula golongan masyarakat yang lebih rendah .
Timbulnya
gerakan reformisme dalam agama memperlihatkan suatu gambaran yang bebeda dari
kehidupan kebudayaan social dan politik. Gerakan di bidang agama tidak banyak
mendapat pengaruh barat, tetapi timbul dan bediri ataskekuatan tenaga Indonesia
itu sendiri dan juga di sebabkan karena mendapat pengaruh yang terus menerus ,
dari Negara Negara islam. masih ada perbedaan : kebangkitan intelek yang baru
berkembang dari atas ke bawah, sedangkan kebangkitan kegamaan berasal dari
golongan menengah. Mereka tidak hanya berdiri dari orang orang indenisa saja,
tetapi juga dari golongan arab dan india.
Akhirnya
masih ada satu perbedaan : gerakan kebudayaan sosial dan politik biasaanya dpat
hidup berdampingan dengan damai, maisng masing memperjuangkan tujuanya. Tetapi
dalam gerakan keagamaan timbul pertentangan pertentangan , kadang – kadang
sangat meruncing dan tidak akan mungkin di atasi, akhirnya menyebabkan orang
islam Indonesia terbagi menjadi dua partai : pengikut aliran lama dan pengikut
aliran baru . yang di maksud pengikut aliran lama ialah orang islam yang tetap
setia kepada sendi-sendi ajaran yang benar dan turun temurun dan yang di maksud
dengan pengikut aliran baru ialah oeang islam yang ingin membentuk kembali
islam di Indonesia berdasarkan sendi – sendi reformisme .
Sejarah
muhamadiah didirikan pada tahun 1912 oleh orang jawa dari golongan menengah.
Tempat kelahiran ialah Yogyakarta, yaitu di bawah kauman , suatu tempat tinggal
orang orang soleh. Perhimpunan yang pada mulanya hanya kecil saja, mempunyai
tujuan untuk menyebarkan agama islam di dalam negeri inilah ciri khas
muhammadiyah .perhimpunan itu terus menerus berkembang dan melebar sayapnya
keseluruh pulau dan lambat laun mendirikan cabang- cabangnya di sumatera,
Kalimantan dan Sulawesi.
Maka
muhammadiyah menjadi suatu perkumpulan keagamaan yang tebesar di
Indonesia.Muhammadyah tidak pernah meninggalkan prinsip keagamaanya dan tidak
pernah menjadi suatu partai politik, walaupun para pemimpinya jelas
memperlihatkan kecendrungan untuk berpolitik.
Berdasarkan
angaran dasarnya, perhimpunan ini mempunyai tujuan , memajukan pendidikan dan
ilmu pengetahuan di hindia belanda berdasarkan ajaran islam dan meninggalkan
kehidupan beragama di antara para angotanya.
Perhimpunan
ini berusaha untuk mencapai cita-citanya dengan :
a) Mendirikan,
memelihara dan juga membantu lembaga-lembaga pendidikan yang memberikan mata
pelajaran umum di samping mata pelajaran tentang dasar dasar agama islam .
b) Mengadakan
pertemuan-pertemuan antara angota dan para simpatisannya yang bersam sama
membahas soal soal dalam agama islam.
c) Mendirikan
dan memelihara ataupun memberikan bantuan kepada tempat peribadatan
(wakaf-wakaf dan masjid-mesjid), tempat oranng bersembayang.
d) Menerbitkan
dan memberikan bantuan untuk penerbitan buku-buku, piagam-piagam,brosur-brosur
dan surat kabar yang merupakan media penyebaran agama islam, yang bagai manapun
juga tidak boleh berlawanan dengan hukum dan undang-undang Negara dan
kesusilaan .
H.Pendidikan Islam di Indonesia
Masuknya Islam ke Indonesia, yang
menurut sebagian orang diperkirakan pada abad ke-13 M, telah menandai perubahan
besar dalam khazanah kebudayaan di bumi Nusantara. Jauh seb23er23ertelum masyarakat
mengenal huruf latin, masyarakat Indonesia telah mengenal huruf Arab.
Sejarah masuknya Islam ke Indonesia
terbagi atas lima babak penting yang perlu diperhatikan secara historikal. Jika
kita tarik suatu kesimpulan masuknya Islamisasi di Indonesia terutama dalam
bidang pendidikan atau ajaran islam, yakni;
- Periode Pertama Abad 7
Masehi.
Menurut Zainal Arifin Abass, agama Islam masuk ke Indonesiasekitar abad
ke-7 M (684 M), Islam sudah masuk pertama kali ke Indonesia yakni di Sumatra
Utara. Pendapat yang hampir sama juga dikemukakan HAMKA, bahwa islam masuk ke
Indonesia pada tahun 674 M.
Oleh karna itu, tidak heran bila sekitar abad ke 14-19 M, banyak
karya-karya ulama di Nusantara yang ditulis dalam bahasa Arab-Melayu.
Huruf-huruf hujaiyah dalam huruf Arab yang telah ditulis ke dalam bahasa Melayu
disebut huruf Jawi. Sementara itu, huruf Arab yang ditulis dalam bahasa Jawa
dikenal dengan huruf Pegon, yang berarti menyimpang.
Abad 7 M merupakan awal Islam masuk ke wilayah Indonesia yang dikenal
dengan Nusantara. Yang pada mulanya dikembangkan oleh para Dai bangsa jazirah
Arab yang beradaptasi dengan bangsa India Gujarat dan juga beradaptasi dengan
bangsa Cina dari berbagai arah.
Sebelum masuk Islam ke Indonesia, dikawasan ini sudah terdapat
hubungan-hubungan perdagangan antar Arab, Persia, India, dan Cina. Secara
akulturasi melalui perdagangan inilah islamisasi juga berkembang hampir ke
seluruh wilayah Asia. Kenyataaan ini melancarkan perkembangan Islam di kawasan
Indonesia, tidak terkecuali perkembangan bidang pendidikan Islam pun mulai
merebak.
- Periode Kedua, Abad 13
Masehi
Pada masaa ini kerajaan-kerajaan Islam sudah mulai berdiri, seperti Demak
yang merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa. Selanjutnya kerajaan Majapahit.
Pada masa isi perkembangan Islam semakin meluas hingga ke penjuru tanah Jawa
dan menyebar ke pulau-pulau lain, seiring dengan jayanya masa kerajaan Demak
dan Majapahit.
Dibawah bimbingan para ulama Arab dan dengan dukungan Negara Muslim
lainnya, wilayah ini melahirkan para ulama pribumi yang dikenal dengan para
juru dakwah (da’i) yaitu para “Wali Songo”. Fenomena ini terjadi sekitar abad 13
M. Para Wali Songo juga mendirikan pondok pesantren sebagai pusat pengembangan
ajaran dan pendidikan Islam.
- Periode Ketiga, Masa
kolonial Belanda
Masuknya Islam ke kawasan Indonesia menyebabkan terbentuknya
pemerintahan-pemerintahan Islam di berbagai kepulauan. Misalnya, orang Arab
banyak berimigrasi ke nusantara, salah satunya yang terbesar adalah berasal
dari Hadramaut dan Yaman. Namun semenjak kedatangan bangsa Eropa pada akhir
Masehi ke Indonesia dan menguasai hampir semua daerah di nusantara yang menyebabkan
hubungan terputus.
Sekitar abad ke-17 M, tepatnya tahun 1601, kerajaan Hindia Belanda mulai
mendatangi dan menguasai hampir segenap wilayah Indonesia. Walaupun awalnya
kedatangan mereka hanya untuk berdagang.
Dibawah kongsi dagangnya yang bernama VOC dan dengan politik Device et
Impera, mereka memecah-belahkan persatuan antara ulama dan masyarakat. Terlihat
dalam perang Padri di Sumatra Barat. Mereka juga mengubah pesantren menjadi
markas perjuangan dan mengubah para santri menjadi pasukan perang. Hampir semua
ulama melakukan perlawanan terhadap kolonial Belanda.
Kedatangan kaum kolonialis disatu sisi membangkitkan semangat kebangkitan
dan jihad kaum muslimin, di sisi lain membuat pendalaman ajara aqidah semakin
tidak merata. Hanya kalangan pesantren saja yang masih bertahan mendalami
Islam. Walaupun demikian para ulama muslim tetap gigih melawan kolonial demi
menegakkan ajaran Isalam.
- Periode Keempat, Abad 20
M
Sekitar awal abad ke-20 M,
pemerintahan Hindia Belanda mulai melakukan politik balas budi yang sebenarnya
bagi Belanda merupakan politik untuk mempertahankan kekuasaanya. Politik ini
mengajarkan bangsa Indonesia untuk mensosialisasikan ilmu-ilmu barat yang jauh
dari Al-Qur’an dan Hadist.
- Periode kelima, Abad 20
dn 21 M
Setelah lepas dari jajahan Belanda, Indonesia kembali dijajah oleh
pemerintahan Jepang. Pada masa ini, penduduk Indonesia semakin dibatasi ruang
geraknya, terutama kaum muslim Islam.
Setelah terumusnya Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945, Indonesia
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya yang ada pada alinea keempat,
bahwa negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Setelah itu, penduduk Indonesia mulai merancang sistem pendidikan,
termasuklah pendidikan tentang keislaman. Misalnya di Jawa, pendidikan Islam
itu bertujuan untuk:
1)
Merancang pusat pengajran Islam dengan membangun
sarana ibadah dan sarana menimba ilmu berupa masjid, surau, dan pondok
pesantren.
2)
Membina hubungan dengan pusat-pusat pendidikan
dunia Islam
3)
Menyelenggarkan pelaksanaan ibadah haji
4)
Mendukung dan menjalin kegiatan spiritual,
emosional, psikologi, dan intelektual keagamaan dengan kaum muslimin Timur
Tengah.
Selain itu, penyebaran agama
Islam juga sampai ke daerah Maluku. Hal ini tergambar dari budaya-budaya
muslim, misalnya dalam bentuk kesenian seperti wayang yang mencerminkan
pendidikan dan ajaran yang mengandung
nilai-nilai keislaman, seperti ajaran tentang pahlawan-pahlawan Islam, hikayat tentang
islam.
Dengan demikian, secara umum
pendidikan mempunyai peran yang amat sentral dalam mendorong individu
masyarakat, untuk mencapai kemajuan pada semua aspek kehidupan.
Pada hakikatnya, pendidikan
Islam adalah suatu proses yang berlangsung secara kontiniu/betkesinambungan,
maka tugas dan fungsi pendidikan Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya dan berlangsung
sepanjang hayat, yang bermakna bahwa tugas dan fungsi pendidikan memiliki
sasaran pada pesrta didik yang senantiasa tumbuh dan berkembang secara dinamis,
mulai dari kandungan sampai hayatnya.
Secara umum tugas pendidikan
Islam adalah membimbing dan mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan peserta
didik dari tahap ketahap sampai pada titik kemapuan optimalnya. Sementara
fungsinya adalah menyediakan fasilitas yang dapat memungkinkan tugas pendidikan
berjalan dengan lancar. Secara garis besarnya pengertian itu mencakup tiga
aspek, yaitu:
1)
Seperangkat teknik atau cara untuk memberikan
pengetahuan keterampilan dan tingkah laku.
2)
Seperangkat teori yang maksudnya untuk menjelaskan
dan membenarkan penggunaan teknik dan cara-cara tersebut.
3)
Seperangkat nilai gagasan atau cita-cita sebagai
tujuan yang dijelmakan serta dinyatakan dalam pengetahuan, keterampilan, dan
tingkah laku. Termasuk jumlah dan pola latihan yang harus diberikan.
Tujuan pendidikan Islam adalah
untuk mencapai keseimbangan pertumbuhan kepribadian manusia secara menyeluruh
dan seimbang yang dilakukan melalui latihan jiwa intelektual, diri manusia yang
rasional, dan perasaan indera. Karna itu pendidikan hendaknya mencakup
pengembangan seluruh aspek fitrah peserta didik, aspek spiritual, intelektual,
imajinasi, fisik, dan bahasa, baik secara individual maupun kolektif, dan
mendorong semua aspek tersebut berkembang kearah kebaikan dan kesempurnaan.
Tujuan terakhir pendidikan muslim itu terletak pada perwujudan ketundukan yang
sempurna kepada Allah, baik secara pribadi, komunitas, maupun seluruh umat
manusia.
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Islam datang ke Indonesia ketika pengaruh Hindu dan Buddha
masih kuat.Kala itu, Majapahit masih menguasai sebagian besar wilayah yang kini
termasuk wilayah Indonesia. Masyarakat Indonesia berkenalan dengan agama dan
kebudayaan Islam melalui jalur perdagangan, sama seperti ketika berkenalan
dengan agama Hindu dan Buddha. Melalui aktifitas niaga,
masyarakat Indonesia yang sudah mengenal Hindu-Buddha lambat laun mengenal
ajaran Islam.Persebaran Islam ini pertama kali terjadi pada masyarakat pesisir
laut yang lebih terbuka terhadap budaya asing.Setelah itu, barulah Islam
menyebar ke daerah pedalaman dan pegunungan melalui aktifitas ekonomi,
pendidikan, dan politik.
Proses masuknya agama Islam ke Indonesia tidak berlangsung
secara revolusioner, cepat, dan tunggal, melainkan berevolusi, lambat-laun, dan
sangat beragam. Dan dalam perkembangan selanjutnya bermunculan banyak
kerajaan-kerajaan islam di Indonesia seperti samudera pasai dan
kerajaan-kerajaan islam lainnya.
B. Saran
Kami sebagai pembuat makalah bukanlah makhluk yang
sempurna.Apabila ada kalimat yang tidak berkenan pada tempatnya. Kami berharap
kritik dan saran ,agar kami bisa membuat makalah yang lebih baik pada waktu
yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Suhaimi. 2007. Cahaya Islam di Ufuk Asia Tengara. Pekabaru: Suska Press UIN Suska
Riau.
Aslati.2009. Sejarah Islam Asia
Tengara (SIAT). Pekanbaru: CV Witra Irzani .
wah terimakasih kak artikelnya sangat bermanfaat, kita jadi tau perkembangan islam di indonesia,
BalasHapusAgar lebih tau lagi mampir ke Muslimlife ID
Semoga berkah