Tugas Kelompok 3 Dosen Pembimbing:
SIAT M. Fahli Zahtrahadi
Judul Makalah
Perkembangan
Islam Di Malaysia
Disusun Oleh: Ryanda Dwi Daza Putra (11443101319)
Irma Jasni
(11443201202)
Sella Dwi Yulindra (11443204155)
JURUSAN
ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS
DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGRI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
RIAU
2014
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah segala
puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga
penulis bisa menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Perkembangan Islam Di
Malaysia ”.
Sholawat beserta salam
kita hadirkan untuk nabi Muhammad SAW yang mana, beliau telah membawa umatnya
dari zaman jahilliah ke zaman yang berisi ilmu pengetahuan seperti yang kita
rasakan saat ini.
Dan tak lupa pula ucapkan
terimah kasih sebesar-besarnya kepada dosen pengajar mata kuliah SIAT yaitu bapak
M. Fahli Zatrahadi penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kehilafan
dan kekurangannya. Maka dari itu kritik dan saran demi penyempurnaan lebih
lanjut sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini bermamfaat khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi yang berminat untuk membaca makalah ini. Amin.
PENULIS
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR............................................................................ .......... i
DAFTAR
ISI........................................................................................... ......... ii
BAB
I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar
Belakang Masalah...................................................................... ......... 1
B. Rumusan
Masalah................................................................................ ......... 1
C. Tujuan.................................................................................................. ......... 2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................... ......... 3
A. Perkembangan
Islam di Malaysia ....................................................... ......... 3
1. Faktor
Perlombaan Penyebaran Agama ........................................ ......... 3
2. Faktor
Perkawinan ........................................................................ ......... 4
3. Faktor
Perdagangan ...................................................................... ......... 5
4. Faktor
Penguasaan syahbandar .................................................... ......... 5
5. Faktor
Politik dan Penaklukan ..................................................... ......... 6
6. Faktor
Kepribadiaan Golongan Dakwah dan Ahli sufi ................ ......... 6
7. Faktor
Penulisan dan Kesastraan .................................................. ......... 7
8. Fakor
kekudusan Islam ................................................................. ......... 7
B. Pusat
Penyenaran Islam di Malaysia .................................................. ......... 8
C. Pengaruh
Islam Dalam Pendidikan..................................................... ......... 8
1. Pengajian
islam di Malaka ............................................................ ......... 8
2. Kearah
Pendirian Sekolah Melayu ............................................... ....... 10
3. Pembentukan
Institusi Pondok dan Pembelajarannya .................. ....... 10
BAB
III PENUTUP................................................................................ ....... 12
A. Kesimpulan.......................................................................................... ....... 12
B. Saran.................................................................................................... ....... 13
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................. ....... 14
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Islam sebagai suatu kekuatan yang diperhitungkan
dimasapra kolonialisme dan dalam batas tertentu perjuangan kemerdekaan dalam abad
ke-20, kekuatan dan sumbangan islam bagi perubahan social politik selama ini
seringdiabaikan, sehingga muncullah pergolakan-pergolakan didunia islam
mengalami kebangkitan termasuk di malaysia.
Malaysia adalah kerajaan faderal diasia tenggara yang
terletak dimenanjung malaka dan sebagian di Kalimantan timur yang penduduknya
mayoritas islam dan konstitusi sebagai agama resmi Negara, sehingga syariat
islam ditegakkan dengan baik dan benar. Maka muncullah islam di Malaysia
berkatjasa para pedagang yang mempunyaisemangat yang tinggi dalam menyiarkan
dan mengembangkan islam di Arab melalui Malaka.
Hubungan nusantara dengan Asia Barat sejak zaman
islam dikatakan berlaku sejak abad ke-17M lagi. Berpedoman kepada beberapa
fakta sejarah yang terdapat saat ini sama ada dalam bentuk laporan, catatan, situasi
kebudayaan masyarakat daninskripsi-inskripsi, ahli-ahli sejarah berpendapat
terutama sejarahan daerah berpendapat kedatangannya islam ke Nusantara berlaku
pada abad ke-7 dan ke-8M. Sedangkan sejawan Barat berpendatan kedatangannya
berlaku disekitar abad ke-13 M. Ditanah melayu kebanyakan para sejarawan daerah
mengandaikan kedatangannya disekitar abad ke-9 dan pada abad ke-12M. Kebanyakan
sejarawan Barat berpendapat berlaku
sekitar abad ke-15 masehi yang bermula di Malaka. Namun demikian berdadasarkan
kepada kajian yang lebih menyeluruh disamping terdapat beberapa penemuan baru
diyakini kedatangan islam ke melayu berlaksu sejak abad ke-7 dan ke-8M.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana
perkembangan islam di Malaysia?
2. Bagaimana
pusat penyebaran Islam di Malaysia?
3. Bagaimana
pengaruh islam dalam pendidikan?
C.
Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan penulisannya adalah :
1. Untuk
mengetahui perkembangan
Islam
di Malaysia.
2. Untuk
mengetahui pusat penyebaran islam
di Malaysia.
3. Untuk
mengetahui pengaruh Islam
dalam pendidikan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.Perkembangan islam di Malaysia
Islam sebagai suatu kekuatan yang diperhitungkan
dimasapra kolonialisme dan dalam batas tertentu perjuangan kemerdekaan
dalamabad ke-20, kekuatan dan sumbangan islam bagi perubahan social politik
selama ini sering diabaikan, sehingga muncullah pergolakan-pergolakan didunia
islam mengalami kebangkitan termasuk di malaysia.
Malaysia
adalah kerajaan faderal diasia tenggara yang terletak dimenanjung malaka dan
sebagian di Kalimantan timur yang penduduknya mayoritas islam dan konstitusi
sebagai agama resmi Negara, sehingga syariat islam ditegakkan dengan baik dan
benar. Maka muncullah islam di Malaysia berkatjasa para pedagang yang
mempunyaisemangat yang tinggi dalam menyiarkan dan mengembangkan islam di Arab
melalui Malaka.
Nusantara dengan Asia Barat sejak zaman islam dikatakan berlaku sejak abad ke-17
Masehi. Ahli-ahli sejarah berpendapat terutama sejarahan daerah berpendapat
kedatangan islam ke Nusantara berlaku pada abad kedatangan islam ke Nusantara
berlaku pada abad ke-7 dan ke -8 Masehi. Sedangkan sejarawan barat berpendapat
kedatangannya berlaku sekitar abada ke -13 Masehi.
Walau
bagaimanapun penyebaran
secarah lebih pesat dan menyeluruh didapati berlaku dalam abad ke-15 dan ke-16
masehi. Terdapat beberapa faktor yang mendorong penyebaran islam secara lenih
positif di saat ini di mana antara faktor-faktor tersebut ada perkaitan atau
pengaruh mempengaruhi antara satu sama lain. Antara faktor-faktor tersebut
ialah:
1.Faktor
perlombaan penyebaran agama.
Kepulauan
nusantara berangsur-angsur menerima
perubahan akibat pengaruh yang di bawa oleh islam di samping perkembangan pesat
perdagangan dengan luar negeri. Kemasyuran itu menarik minat bangsa barat
terutama orang-orang portugis melakukan imigrasi ke daerah malaysia. Dengan
penghijrahan itu mendorong bagi mempercepat serta mempergiatkan lagi penyebaran
agama islam di malaysia.
Al-Fanso de
Albuquerque mengambil keputusan untuk menaklukkan malaka, karena malaka pada
masa itu bukan saja merupakan pusat perdagangan antara bangsa (internasional
trade) bahkan pusat penyebaran islam di sebelah timur. Tanggal 10 agustus 1511
masehi menyerang malaka dan berjaya melawan nya. Setelah malaka di kuasai
portugis, dengan serta merta di bina nya sebuah kota pertahanan, batu-batu
nisan orang islam di kumpul untuk di jadikan bahan binaan. Tindakan ganas
portugis itu membangkitkan rasa tidak senang di kalangan penduduk-penduduk
malaka terutama pedagang-pedagang pribumi di asia tenggara. Akibat
pedgang-pedaagang islam mulai muncul sebagai pusat perdagangan islam termasyur
di samping menjadi pusat penyebaran islam di kawasan nusantara dalam abad ke-16
dan ke-17 masehi.
2.Faktor
perkawinan
Perkawinan
yang biasa berlaku di Malaysia dalam periode permulaan islam ialah perkawinan antara
saudagar-saudagar islam dengan gadis-gadis pribumi, terutama putri-putri di
kalangan istana dan pembesar-pembesar. Begitu juga perkawinan seorang raja
dengan putri-putri raja di negeri jiran atau di negeri yang ditaklukinya. Kedua
struktur perkawinan itu merupakan faktor pembantu dalam menyebar islam di derah
malaysia.
Seorang saudagar Islam
misalnya bila perkawinan dengan gadis-gadis pribumi sama saja dengan keturunan
bangsawan atau rakyat jelatah, besar kemungkinan kaum keluarga dengan kerabat
sebelah pihak istrinya mulai dan menaruh minat untuk mengetahui seluk beluk
agama Islam terlebih lagi kalau saudagar terebut memiliki harta kekayaan.
Kerajaan cina ke zama dinasti Tang (618-907M) umpanya telah
membenarkan tentara-tentara Islam dan pedangan-pedagang Arab mengawini
wanita-wanita Cina, menerusi perkawinan itu juga Islam dapat disebarkan di Cina
terutama di daerah Canton. Perkawinan antara raja dengan putri raja juga boleh
mempengaruhi Islam antara dua buah kerajaan, sebagai contoh perkawinan antara
raja Malaka Para Meswara, (megat iskandar shah) dengan putri pasai pada tahun
1414M
3.Faktor
perdagangan.
Kegiatan
pedagangan Arab, Parsi, dan India dengan Nusantara dikatakan telah berlaku
sejak beberapa abad sebelum masehi sehingga ke zaman kedatangan islam ke abad
ke-17 dan 18M. Pada abad ke-14 hingga 17 masehi, kegiatan perdagangan ke
Nusantara begiyu maju dan menggalakkan. Dalam abad ke-14M kegiatan perdaganagan
dimain kan oleh Malaka, sedangkan aktivitas perdagangan di abad ke-16 dan17M
pula di ambil alih oleh kerajaan Aceh dan kerajaan islam Demak di Jawa.
Begitu
pula peranan yang dimainkan oleh Aceh setelah kejatuhan Malaka pada tahun
1511M, senantiasa menjadi tumpuan pedagang-pedagang Arab, Turki, Mesir, Parsi,
dan India. Dalam hubungan timbal balik itu dakwah Islam dapat di kembangkan
lagi di daerah Nusantara termaksud Brunei, Kalimantan Utara, dan juga Pulau
Mindanau di Filipina.
4. Faktor
penguasaan syahbandar.
Syahbandar merupakan orang yang bertanggung jawab
penuh menjalankan sebuah pelabuhan, maju dan mundur, aman dan gawat sebuah
pelabuhan itu adalah bergantung kepada kebijakan seorang Syahbandar. Selain
peranan utamanya utuk memajukan pelabuhan, ia juga boeh memainkan peranan
sampingan bagi mengenbangkan agama Islam. Sejak abad ke-13M bagi perdagangan
Nusantara kebanyakannya di monopoli oleh pedagang-pedagang Islam yang terdiri
dari bangsa Arab, Parsi, dan India.
Syahbandar bukan saja merupakan golongan yang
terpenting kepada pedagang bahkan juga kepada raja-raja. Dalam situasi tersebut
kedudukan mereka begitu penting dan berpengaruh sekaligus seolah-olah berperan
sebagai penasehat kepada raja-raja. Mereka boleh mempengaruhi raja untuk
melipat gandakan kemajuan perdagangan dengan memberi keutamaan dan kemudahan
kepada pedagang-pedagang Islam. Pendakwah-pendakwah diberi kebebasan bergerak
bagi yang menyebarkan agama Islam serta mendalami hukum. Hukumnya bukan hanya dikalangan
raja-raja saja bahkan juga dikalangan rakyat dengan begitu secara tidak
langsung, kegiatan portugis dalam bidang pedagangan dan penyenyebaran agama
Kristen dapat di atasi.
5.Faktor politik dan penaklukan.
Penaklukan juga
merupakan antara factor yang tidak kurang pentingnya dalam penyebaran Islam
diNusantara. Penaklukan yang yang dilakukan oleh sebuah negri islam keatas
negri-negri lain bukan saja hanya menjadikan raja dan pembesar-pembesarnya
negri yang ditakluk terdorong menganut Islam sebelumnya, penaklukan tersebut
memberi peluang bagi meningkatkan lagi penyebaran agama suci itu. Sebagai
contoh kerajaan pasai ada abad ke-15 masehi seperti yang dilaporkan oleh ibnu
batu tah telah menaklukkan negri-negri di sekitarnya dan Berjaya menyebarkan
islam ke kawasan- kawasan tersebut.
Negri malaka di
simenanjung tanah melayu, pada abad ke 15 M, terutama pada zaman pemerintahan
Sultan Mansyur Syah (1456- 1477 M) dan bendahara tun perak dikatakan begitu
Berjaya dalam penyebaran agama islam. Kerajaan malaka bukan saja Berjaya
menaklukkan beberapa buah negri di tanah melayu dan Sumatra seperti Pahang,
Terengganu, kedah, patani, johor, Kampar, indra giri rokan siak dan
bengkalisjuga lain-lain bahkan berusha bagi memperkenalkan dan menyebarkan
agama islam itu ke daerah-daerah yang di taklukkan.kegiatan penyebaran secara
menyeluruh yang bermula dari istana dan pembesar kemudian kepada rakyat jelata
yang merupakan satu bentuk penyebaran resmi.
6.Faktor
kepribadian golongan dakwah dan ahli-ahli sufi.
Pendakwah- pendakwah
merupakan golongan ulama yang berwibawa dalam penyebaran islam, mereka bukan
saja memiliki berbagai ilmu islam sevara mendalam bahkan amat bertakwa kepada
allah disamping mempunyai kepribadian muslim yang sempurna.justru itu mereka di
hormati dan di sanjung tinggi oleh masyarakat, bukan saja oleh orang islam
bahkan yang bukan kepribadian dan tinda tanduk mereka senantiasa di contohi
kata-kata mereka merupakan kata hikmah yang senantiasa di patuhi. Berawal dari
kepribadian yang tinggi seperti ikhlas, jujur, tanggung jawab, tidak mencari
apa-apa mementingkan dari dakwah yang di lakukan penyebab masyarakat nusantara
begitu terpengaruh dengan mereka.
Antara mereka
yang diberi kedudukan penting dimalaka ialah seperti syekh ismail, syid abdul
aziz, maulana abu bakar, maulana ishak, maulana yusuf,dan sidi arab. Di aceh
antaranya seperti hamzah fansuri, syamsudin alsumaterani, nuruddin al- raniri,
abdul rauf singkil dan yang lain-lain . terdapat pula 22 orang ulama terkenal
di aceh, majelis permusyawaratan negri pada zaman pemerintahan sultan iskandar
muda mahkota alam.(1607-1636 M) pada kerajaan islam demak(1475-1550M) terdapat
beberapa orang ulama sufi yang melibatkan diri memainkan peranan dakwah di
jawa. Antara mereka ialah golongan walisongo terdiri dari sunan ampel, sunan
bonang, sunan drajat, sunan giri, sunan guung jati, sunan kudus, dan lain-lain.
7.Faktor
penulis dan kesusastraan.
Penulisan
dan kesustraan juga menjadi factor penting dalammenyebarkan islam di nusantara.
Seperti yang diketahui bahwa serentak dengan kedatngan islam,lahirlah ilmu pengetahuan karna agama
agama dan ilmu merupakan yang sering bergantungan antara satu dengan yang lain.
Alquran merupakan kitab suci agama islam dan induk kepada semua ilmu
pengetahuan, justru itu alquran wajib dibaca serta perlu mengetahui segala
akses ilmu yang terkandung di dalamnya.
8.Faktor
kequdusan islam.
Islam adalah
samawi, agama yang beraasaskan wahyu allah, suatu syariat yang kudus amat
bersesuaian dengan fitrah atau dengan tabi’i manusia. Ia begitu lengkap dengan
peraturan dan disiplin dalam semua aspek kehidupan manusia, dan sekali-kali
tidak terdapat kontroversi dengan akal fikiran. Disampping itu islam juga
memberikan jaminan dan keadilan sosial kepada penganutnya tanpa membedakan
antara golongan atasan dengan bawahan
antara kaya dan miskin dan sebagainya. islam menekankan dasar persaudaraan
dunia akhirat atau ukhuwah islamiyah yang berlandaskan syariat allah yang
bersifat universal.
B. Pusat Penyebaran Islam di Malaysia
1. Penyebaran Malaka Sebagai
Pusat Penyebaran Islam di Kepulauan Melayu.
Malaka
dikatakan berperanan sebagai pusat penyebaran islam dikepulauan Melayu dengan
melihat kepada tiga aspek utama yaitu ekonomi, politik dan social. Dari segi
ekonomi, pada kurun ke 15 malaka telah menjadi pusat perdagangan terpenting
dinusantara karena kedudukan geografinya yang stategi yaitu berada diantara lautan
Hindia dan Cina.kedudukan tersebut telah menjadikan Malaka sebagai pusat
tumpuan oleh para pedagang untuk berhenti dan berlindung dari pada angin musim.
Malak kemudiannya telah menjadi kawasan tumpuan untuk pengumpulan hasil
perdagangan dari berbagai kawasan.
Kepesatan aktiviti pedagangan
dimalaka tersebut telah mendorong kepada perkembangan islam di Malaka. Hal ini
karena pedagang islam yang berdagang juga telah memperkenalkan agama islam
kepada penduduk tempatan dan juga pedagang-pedagang lain yang turut berdagang
disana.sifat-sifat terpuji yang ditonjolkan oleh pedagang islam telah menarik
minat pemerintah, pembesar dan rakyat Malaka untuk menerima ajaran islam
tersebut. Dalam mengembangkan agama islam, pemerintah Malaka sendiri telah menggalakkan
pedagang-pedagang Malaka turun melakukan
aktiviti dakwahketmpat lain dengan menggunakan pelabuhan-pelabuhan pantai dari
utara jawa, Maluku, Palembang, tanjung pura, gerisek, Pontianak, Sulawesi dan
lain-lain. Hasilnya islam dapat berkembang dengan lebih pesat lagi keserata
kepulauan melayu.
C.Pengaruh
Islam Dalam Pendidikan
1. Pengajian Islam di Malaka
Kedatanga Islam ke Tanah Melayu pada peringkat awal
dikatakan berlaku pada abad ke 12 Masehi. Oleh karena tidak terdapat bukti atau
kesan peningkatan sejarah adanya bukti,institusi pendidikan islam di
negri-negri melayu dimulai dari malaka yang merupakan sebuah kerajaan melayu
islam yang teragung didaerah ini sekitar abad ke-15 Masehi. Menurut sejarah,
malaka bukan hanya sebagai sebuah kerajaanyang luas pemerintahannya teteapi
sangat terkenal sebagai sebuah kerajaaan yang begitu aktif kedalam bidanga
pengajian dan pendidikan islam.
Sejak penerimaan islam oleh Parameswara pada tahun
1414 Masehi, kegiatan agama dan pendidikan islam diusahakan secara
bersungguh-sungguh oleh ulama-ulama dan mubaligh-mubaligh.
Menurut Hall, istana-istana Malaka selain dari
berfungsi sebagai pusat pengajian Islam ian jga menjadi pusat dakwah oleh
ulama-ulama menyebarkan islam didaerah ini. Mata pelajar dan kurikulum yang
diberikan di institusi-institusi tersebut hamper serupa dengan zaman silam,
yaitu menekankan pembacaan, penulisan bahasa Arab, pengajian Al-quran serta
azaz-azaz agama diperingkat awal. Sedangkan pada tingkat yang lebih tinggi
disungguhkan dengan ilmu fiqih, tauhit, tasawuf, dan sejarah islam juga
lain-lain ilmu pengetahuan secara lebih mendalam dan komprehensif.
Banyak tokoh-tokoh dari luar negri dating ke Malaka
seperti dari Afganistan, Melebar, Hindustan dan terutanama dari Tanah Arab
untuk menyebarkan ilmu pengetahuan islam. Dengan bantuan ulama dari luar
disamping cerdik pandai setempat yang kemudiannya, taraf pengajian islam di
Malaka dikatakan begitu meninggkat ia bukan saja berada ditahap permulaan
bahkan sudah meningkat ketahap yang lebih tinggi dan begitu maju.
Pelajaran-pelajar bukan saja terdiri dari anak-anak setempat bahkan ada yang
dating dari luar terutama dari Jawa. Antara lain seperti Sunan Bonan dan Sunan
Giri merekakemudiannya setelah tamat pengajian kembali kejawa untuk
mengembangkan ajaran islam disana.
Kekalahan Malaka ditngan portugis pada tahun
1511masehi mulai tercatat sejarah hitam bagi seluruh bangsa melayu
Semenanajung, baik dalam bidang politik, ekonomi, kebudayaanmaupun pendididkan.
Kedatangan portugis merupakan printisjalan kepada bangsa-bangsa eropa lain
menjajahi tanah melayu selanjutnya secara silih berganti selama lebih kurang 5
abad. Dalam periodisasi yang begitu lamabangsa penjajah yang berpendidikan
faham Kristen itu berhasil menguasai hamper seluruh bidang politik, ekonomi,
kebudayaan dan pendidikan.
2. Kearah pendiran Sekolah Melayu
Stamford Rafles yang dating ke Malaka pada tahun 1810
Masehi, berkesempatan meninjau institusi berkenaan terutama dengan itu beliau
membuat saran supaya pihak kerajaan menyediakan tempat belajar yang lebih
sesuai disamping membuat beberapa perubahanyang perlu. Saran Refles itu ditolak
oleh pihak penjajahInggris,karena ia bertentangan dengan dasar penjajahan
mereka. Pada abad ke-9 Masehi, sistempendidikan barat untuk folmal, telah
diperkenalkan ditanah Melayu terutana dinegri selatan seperti pulau
pinang,malak dan Singapura. Fee School diawal pada tahun 1816, Singapore of School tahun 1823,
sedangkan Malaka Fee School 1826 disamping
Penang Fee School sebagai
sekolah induk, dibuka pula bawahnya sekolah-sekolah menengah, seperti sekolah
Melayu Gelugut Air Hitam dan Bayan Lepas. Sekolah-sekolah tersebut menghadapi
kegagalan padda tahun 1953 Masehi, karena kurang mendapat perhatian dari
masyarakat.
3.Pembentukan Institusi Pondok dan Pembelajarannya
a. Pembentukannya
Perkataan pondok mungkin
berasaldari perkataan Arab (Funduqun) berarti tumpangan atau tempat menginap
pengembara-pengembara. Ada pula yang mendefenisikan sebagai rumah kecil yang
didirikan untuk sementara waktu disawah-sawah, diladang atau lain-lain tempat. Bolehdiartikan
sebagai tempat belajardimana terdapat deretan rumah-rumah kecil atau
pondok-pondok. Ada pula yang mengatakan perkataan langgar sama artinya dengan
perkataan pondok. Langgar berasal dari perkataan farsi yang berarti madrasa
atau tempat belajar sesungguhnya pondok yang terdapat ditanah Melayu ada
persamaan dengan pasantren di Jawa,pasentren di Madura,Ranggang di Aceh dan
Surau di Minangkabau. Sebagai kesimpulan bahwa perkataan pondok ialah
rumah-rumah kecil yang menjadikan sebagai tempat tinggal pelajar berhampiran
surau atau juga rumah guru dikawasan khudus. Semua komponen tersebut disebut
“pondok”.
b.Institusi Pondok dan Identitasnya
Seperti yang ditegaskan,
institusi pengajian islam selain dari rumah -rumah masjid dan suffah (surau).
Rasulullah SAW menjadikan masjid khubah danmasjid nabawi dimadinah, selain dari
fungsinya sebagai sengat ibadah ialah pebagai pusat pengajian. Penduduk
disemenannjung didaerah arab bukan saja dtang kemesjid untuk beribadat bahkan
untuk mempelajri ilmu pengetahuan yang dismpaikan oleh Rasulullah SAW, dismping
menyaksikan sendiri prilaku dan pribadi junjungan. Kedua masjid mendirikan
surau serta mendirikan kemah-kemah berhampiran dengan masjid sebagai tempat
tinggal sementara. Struktur pengajian seumpamanya itu bukan saja terdapat
institusi bahkan dalam kurikulum, pengajaran dan pelajaran juga telah dicontoi
oleh seluruh umat dalam generasi Rasulullah SAW. Struktur pembelajaran seperti
berkembangdiTanah Melayu, khususnya pengajian.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Islam sebagai suatu kekuatan yang diperhitungkan
dimasapra kolonialisme dan dalam batas tertentu perjuangan kemerdekaan
dalamabad ke-20, kekuatan dan sumbangan islam bagi perubahan social politik
selama ini seringdiabaikan, sehingga muncullah pergolakan-pergolakan didunia
islam mengalami kebangkitan termasuk di malaysia.
Malaysia adalah kerajaan faderal diasia
tenggara yang terletak dimenanjung malaka dan sebagian di Kalimantan timur yang
penduduknya mayoritas islam dan konstitusi sebagai agama resmi Negara, sehingga
syariat islam ditegakkan dengan baik dan benar. Maka muncullah islam di
Malaysia berkatjasa para pedagang yang mempunyaisemangat yang tinggi dalam
menyiarkan dan mengembangkan islam di Arab melalui Malaka.
Perkembangan islam di Malaysia parasejarawan datang
pada abad ke-9 dan pada abad ke-12 masehi. Kebanyakan sejarawan barat
berpendapat berlaku disekitar abad ke-15 Masehi yang bermula dri malaka. Namun
berdasarkan pada pendapatbaru diyakini kedatangan islam ke alamMelayu berlaku
sejak abad ke-7 dan ke-8 Masehi.
Secara lebih pesat dan menyeluruh padaabad ke-15 dan
ke-16 Masehi. Terdapat beberapa factor-faktor tersebut ada perkaitanatau
pengaruh mempengaruhi antara satu sama lain, factor-faktor tersebut adalah :
a.
Factor perlombaan penyebaran agama.
b.
Factor perkawinan.
c.
Factor perdagangan.
d.
Factor penguasaan syahbandar.
e.
Factor politik dan penaklukan.
f.
Factor kepribadian golongan dakwah dan ahli-ahli sufi.
g.
Factor penulis dankusastraan.
h.
Factor kequdusan islam.
B.Saran
Berdasarkan pembahasan dalam bab II, maka dapat
diberikan beberapa saran kepada penulis selanjutnya yang ingin membahas topik yang sama.Pertama,
agar mencari referensi yang lebih banyak sehingga informasi yang diperoleh oleh
pembaca juga banyak. Kedua, agar
dapat mengembangkan pembahasan yang dibahas. Ketiga, dapat mencari referensi yang terbaru karena ilmu
pengetahuan selalu berkembang.
Daftar
Pustaka
Esposito,John L.1192. Islam dan Pembangunan .Jakarta:PT Renika Cita
Ghallab,muhammad1966. Inilah Hakekat Islam. Jakarta: PT Bulan Bintang.
Machendrawaty,Nanih dan Agus Ahmad Safe’i. 2001. Pengembangan Masyarkat Islam. Bandung:
PT Remaja Rosda Karya.
Suhaimi,2006.Cahaya Islam di Ufuk Asia Tenggara.Pekanbaru:Suska
Press.
0 komentar:
Posting Komentar