Senin, 30 Maret 2015

Perkembangan Islam Di Malaysia

Tugas Kelompok 3                                                                Dosen Pembimbing:
SIAT                                                                                       M. Fahli Zahtrahadi
Judul Makalah
Perkembangan Islam Di Malaysia
Kelas : 2-D
Disusun Oleh: Ryanda Dwi Daza Putra (11443101319)
 Irma Jasni (11443201202)
   Sella Dwi Yulindra (11443204155)



JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
RIAU
2014




KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Perkembangan Islam Di Malaysia ”.
Sholawat beserta salam kita hadirkan untuk nabi Muhammad SAW yang mana, beliau telah membawa umatnya dari zaman jahilliah ke zaman yang berisi ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini.
Dan tak lupa pula ucapkan terimah kasih sebesar-besarnya kepada dosen pengajar mata kuliah SIAT yaitu bapak M. Fahli Zatrahadi penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kehilafan dan kekurangannya. Maka dari itu kritik dan saran demi penyempurnaan lebih lanjut sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini bermamfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi yang berminat untuk membaca makalah ini. Amin.





                                                                        Pekanbaru, 26 Desember 2015


                                                                                                                        PENULIS

                                                       DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................ .......... i
DAFTAR ISI........................................................................................... ......... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A.    Latar Belakang Masalah...................................................................... ......... 1
B.     Rumusan Masalah................................................................................ ......... 1
C.     Tujuan.................................................................................................. ......... 2
BAB  II PEMBAHASAN....................................................................... ......... 3
A.    Perkembangan Islam di Malaysia ....................................................... ......... 3
1.      Faktor Perlombaan Penyebaran Agama ........................................ ......... 3
2.      Faktor Perkawinan ........................................................................ ......... 4
3.      Faktor Perdagangan ...................................................................... ......... 5
4.      Faktor Penguasaan syahbandar .................................................... ......... 5
5.      Faktor Politik dan Penaklukan ..................................................... ......... 6
6.      Faktor Kepribadiaan Golongan Dakwah dan Ahli sufi ................ ......... 6
7.      Faktor Penulisan dan Kesastraan .................................................. ......... 7
8.      Fakor kekudusan Islam ................................................................. ......... 7
B.     Pusat Penyenaran Islam di Malaysia .................................................. ......... 8
C.     Pengaruh Islam Dalam Pendidikan..................................................... ......... 8
1.      Pengajian islam di Malaka ............................................................ ......... 8
2.      Kearah Pendirian Sekolah Melayu ............................................... ....... 10
3.      Pembentukan Institusi Pondok dan Pembelajarannya .................. ....... 10

BAB III PENUTUP................................................................................ ....... 12
A.    Kesimpulan.......................................................................................... ....... 12
B.     Saran.................................................................................................... ....... 13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................. ....... 14


 BAB I
PENDAHULUAN
A.                Latar Belakang
Islam sebagai suatu kekuatan yang diperhitungkan dimasapra kolonialisme dan dalam batas tertentu perjuangan kemerdekaan dalam abad ke-20, kekuatan dan sumbangan islam bagi perubahan social politik selama ini seringdiabaikan, sehingga muncullah pergolakan-pergolakan didunia islam mengalami kebangkitan termasuk di malaysia.
            Malaysia adalah kerajaan faderal diasia tenggara yang terletak dimenanjung malaka dan sebagian di Kalimantan timur yang penduduknya mayoritas islam dan konstitusi sebagai agama resmi Negara, sehingga syariat islam ditegakkan dengan baik dan benar. Maka muncullah islam di Malaysia berkatjasa para pedagang yang mempunyaisemangat yang tinggi dalam menyiarkan dan mengembangkan islam di Arab melalui Malaka.

Hubungan nusantara dengan Asia Barat sejak zaman islam dikatakan berlaku sejak abad ke-17M lagi. Berpedoman kepada beberapa fakta sejarah yang terdapat saat ini sama ada dalam bentuk laporan, catatan, situasi kebudayaan masyarakat daninskripsi-inskripsi, ahli-ahli sejarah berpendapat terutama sejarahan daerah berpendapat kedatangannya islam ke Nusantara berlaku pada abad ke-7 dan ke-8M. Sedangkan sejawan Barat berpendatan kedatangannya berlaku disekitar abad ke-13 M. Ditanah melayu kebanyakan para sejarawan daerah mengandaikan kedatangannya disekitar abad ke-9 dan pada abad ke-12M. Kebanyakan sejarawan Barat  berpendapat berlaku sekitar abad ke-15 masehi yang bermula di Malaka. Namun demikian berdadasarkan kepada kajian yang lebih menyeluruh disamping terdapat beberapa penemuan baru diyakini kedatangan islam ke melayu berlaksu sejak abad ke-7 dan ke-8M.

B.            Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana perkembangan islam di Malaysia?
2.      Bagaimana pusat penyebaran Islam di Malaysia?
3.      Bagaimana pengaruh islam dalam pendidikan?

C.                Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisannya adalah :
1.      Untuk mengetahui perkembangan Islam di Malaysia.
2.      Untuk mengetahui pusat penyebaran islam di Malaysia.
3.      Untuk mengetahui pengaruh Islam dalam pendidikan.



 BAB II
PEMBAHASAN
A.Perkembangan islam di Malaysia
            Islam sebagai suatu kekuatan yang diperhitungkan dimasapra kolonialisme dan dalam batas tertentu perjuangan kemerdekaan dalamabad ke-20, kekuatan dan sumbangan islam bagi perubahan social politik selama ini sering diabaikan, sehingga muncullah pergolakan-pergolakan didunia islam mengalami kebangkitan termasuk di malaysia.
            Malaysia adalah kerajaan faderal diasia tenggara yang terletak dimenanjung malaka dan sebagian di Kalimantan timur yang penduduknya mayoritas islam dan konstitusi sebagai agama resmi Negara, sehingga syariat islam ditegakkan dengan baik dan benar. Maka muncullah islam di Malaysia berkatjasa para pedagang yang mempunyaisemangat yang tinggi dalam menyiarkan dan mengembangkan islam di Arab melalui Malaka.
Nusantara  dengan Asia Barat sejak zaman islam dikatakan berlaku sejak abad ke-17 Masehi. Ahli-ahli sejarah berpendapat terutama sejarahan daerah berpendapat kedatangan islam ke Nusantara berlaku pada abad kedatangan islam ke Nusantara berlaku pada abad ke-7 dan ke -8 Masehi. Sedangkan sejarawan barat berpendapat kedatangannya berlaku sekitar abada ke -13 Masehi.
Walau bagaimanapun penyebaran secarah lebih pesat dan menyeluruh didapati berlaku dalam abad ke-15 dan ke-16 masehi. Terdapat beberapa faktor yang mendorong penyebaran islam secara lenih positif di saat ini di mana antara faktor-faktor tersebut ada perkaitan atau pengaruh mempengaruhi antara satu sama lain. Antara faktor-faktor tersebut ialah:

1.Faktor perlombaan penyebaran agama.

Kepulauan nusantara berangsur-angsur  menerima perubahan akibat pengaruh yang di bawa oleh islam di samping perkembangan pesat perdagangan dengan luar negeri. Kemasyuran itu menarik minat bangsa barat terutama orang-orang portugis melakukan imigrasi ke daerah malaysia. Dengan penghijrahan itu mendorong bagi mempercepat serta mempergiatkan lagi penyebaran agama islam di malaysia.
Al-Fanso de Albuquerque mengambil keputusan untuk menaklukkan malaka, karena malaka pada masa itu bukan saja merupakan pusat perdagangan antara bangsa (internasional trade) bahkan pusat penyebaran islam di sebelah timur. Tanggal 10 agustus 1511 masehi menyerang malaka dan berjaya melawan nya. Setelah malaka di kuasai portugis, dengan serta merta di bina nya sebuah kota pertahanan, batu-batu nisan orang islam di kumpul untuk di jadikan bahan binaan. Tindakan ganas portugis itu membangkitkan rasa tidak senang di kalangan penduduk-penduduk malaka terutama pedagang-pedagang pribumi di asia tenggara. Akibat pedgang-pedaagang islam mulai muncul sebagai pusat perdagangan islam termasyur di samping menjadi pusat penyebaran islam di kawasan nusantara dalam abad ke-16 dan ke-17 masehi.

2.Faktor perkawinan

Perkawinan yang biasa berlaku di Malaysia dalam periode permulaan islam ialah perkawinan antara saudagar-saudagar islam dengan gadis-gadis pribumi, terutama putri-putri di kalangan istana dan pembesar-pembesar. Begitu juga perkawinan seorang raja dengan putri-putri raja di negeri jiran atau di negeri yang ditaklukinya. Kedua struktur perkawinan itu merupakan faktor pembantu dalam menyebar islam di derah malaysia.
Seorang saudagar Islam misalnya bila perkawinan dengan gadis-gadis pribumi sama saja dengan keturunan bangsawan atau rakyat jelatah, besar kemungkinan kaum keluarga dengan kerabat sebelah pihak istrinya mulai dan menaruh minat untuk mengetahui seluk beluk agama Islam terlebih lagi kalau saudagar terebut memiliki harta kekayaan.
      Kerajaan cina ke zama dinasti Tang (618-907M) umpanya telah membenarkan tentara-tentara Islam dan pedangan-pedagang Arab mengawini wanita-wanita Cina, menerusi perkawinan itu juga Islam dapat disebarkan di Cina terutama di daerah Canton. Perkawinan antara raja dengan putri raja juga boleh mempengaruhi Islam antara dua buah kerajaan, sebagai contoh perkawinan antara raja Malaka Para Meswara, (megat iskandar shah) dengan putri pasai pada tahun 1414M

3.Faktor perdagangan.

Kegiatan pedagangan Arab, Parsi, dan India dengan Nusantara dikatakan telah berlaku sejak beberapa abad sebelum masehi sehingga ke zaman kedatangan islam ke abad ke-17 dan 18M. Pada abad ke-14 hingga 17 masehi, kegiatan perdagangan ke Nusantara begiyu maju dan menggalakkan. Dalam abad ke-14M kegiatan perdaganagan dimain kan oleh Malaka, sedangkan aktivitas perdagangan di abad ke-16 dan17M pula di ambil alih oleh kerajaan Aceh dan kerajaan islam Demak di Jawa.
Begitu pula peranan yang dimainkan oleh Aceh setelah kejatuhan Malaka pada tahun 1511M, senantiasa menjadi tumpuan pedagang-pedagang Arab, Turki, Mesir, Parsi, dan India. Dalam hubungan timbal balik itu dakwah Islam dapat di kembangkan lagi di daerah Nusantara termaksud Brunei, Kalimantan Utara, dan juga Pulau Mindanau di Filipina.

4. Faktor penguasaan syahbandar.

Syahbandar merupakan orang yang bertanggung jawab penuh menjalankan sebuah pelabuhan, maju dan mundur, aman dan gawat sebuah pelabuhan itu adalah bergantung kepada kebijakan seorang Syahbandar. Selain peranan utamanya utuk memajukan pelabuhan, ia juga boeh memainkan peranan sampingan bagi mengenbangkan agama Islam. Sejak abad ke-13M bagi perdagangan Nusantara kebanyakannya di monopoli oleh pedagang-pedagang Islam yang terdiri dari bangsa Arab, Parsi, dan India.
Syahbandar bukan saja merupakan golongan yang terpenting kepada pedagang bahkan juga kepada raja-raja. Dalam situasi tersebut kedudukan mereka begitu penting dan berpengaruh sekaligus seolah-olah berperan sebagai penasehat kepada raja-raja. Mereka boleh mempengaruhi raja untuk melipat gandakan kemajuan perdagangan dengan memberi keutamaan dan kemudahan kepada pedagang-pedagang Islam. Pendakwah-pendakwah diberi kebebasan bergerak bagi yang menyebarkan agama Islam serta mendalami hukum. Hukumnya bukan hanya dikalangan raja-raja saja bahkan juga dikalangan rakyat dengan begitu secara tidak langsung, kegiatan portugis dalam bidang pedagangan dan penyenyebaran agama Kristen dapat di atasi.

5.Faktor politik dan penaklukan.
Penaklukan juga merupakan antara factor yang tidak kurang pentingnya dalam penyebaran Islam diNusantara. Penaklukan yang yang dilakukan oleh sebuah negri islam keatas negri-negri lain bukan saja hanya menjadikan raja dan pembesar-pembesarnya negri yang ditakluk terdorong menganut Islam sebelumnya, penaklukan tersebut memberi peluang bagi meningkatkan lagi penyebaran agama suci itu. Sebagai contoh kerajaan pasai ada abad ke-15 masehi seperti yang dilaporkan oleh ibnu batu tah telah menaklukkan negri-negri di sekitarnya dan Berjaya menyebarkan islam ke kawasan- kawasan tersebut.
Negri malaka di simenanjung tanah melayu, pada abad ke 15 M, terutama pada zaman pemerintahan Sultan Mansyur Syah (1456- 1477 M) dan bendahara tun perak dikatakan begitu Berjaya dalam penyebaran agama islam. Kerajaan malaka bukan saja Berjaya menaklukkan beberapa buah negri di tanah melayu dan Sumatra seperti Pahang, Terengganu, kedah, patani, johor, Kampar, indra giri rokan siak dan bengkalisjuga lain-lain bahkan berusha bagi memperkenalkan dan menyebarkan agama islam itu ke daerah-daerah yang di taklukkan.kegiatan penyebaran secara menyeluruh yang bermula dari istana dan pembesar kemudian kepada rakyat jelata yang merupakan satu bentuk penyebaran resmi.

6.Faktor kepribadian golongan dakwah dan ahli-ahli sufi.
Pendakwah- pendakwah merupakan golongan ulama yang berwibawa dalam penyebaran islam, mereka bukan saja memiliki berbagai ilmu islam sevara mendalam bahkan amat bertakwa kepada allah disamping mempunyai kepribadian muslim yang sempurna.justru itu mereka di hormati dan di sanjung tinggi oleh masyarakat, bukan saja oleh orang islam bahkan yang bukan kepribadian dan tinda tanduk mereka senantiasa di contohi kata-kata mereka merupakan kata hikmah yang senantiasa di patuhi. Berawal dari kepribadian yang tinggi seperti ikhlas, jujur, tanggung jawab, tidak mencari apa-apa mementingkan dari dakwah yang di lakukan penyebab masyarakat nusantara begitu terpengaruh dengan mereka.
Antara mereka yang diberi kedudukan penting dimalaka ialah seperti syekh ismail, syid abdul aziz, maulana abu bakar, maulana ishak, maulana yusuf,dan sidi arab. Di aceh antaranya seperti hamzah fansuri, syamsudin alsumaterani, nuruddin al- raniri, abdul rauf singkil dan yang lain-lain . terdapat pula 22 orang ulama terkenal di aceh, majelis permusyawaratan negri pada zaman pemerintahan sultan iskandar muda mahkota alam.(1607-1636 M) pada kerajaan islam demak(1475-1550M) terdapat beberapa orang ulama sufi yang melibatkan diri memainkan peranan dakwah di jawa. Antara mereka ialah golongan walisongo terdiri dari sunan ampel, sunan bonang, sunan drajat, sunan giri, sunan guung jati, sunan kudus, dan lain-lain.

7.Faktor penulis dan kesusastraan.
Penulisan dan kesustraan juga menjadi factor penting dalammenyebarkan islam di nusantara. Seperti yang diketahui bahwa serentak dengan kedatngan  islam,lahirlah ilmu pengetahuan karna agama agama dan ilmu merupakan yang sering bergantungan antara satu dengan yang lain. Alquran merupakan kitab suci agama islam dan induk kepada semua ilmu pengetahuan, justru itu alquran wajib dibaca serta perlu mengetahui segala akses ilmu yang terkandung di dalamnya.
8.Faktor kequdusan islam.
Islam adalah samawi, agama yang beraasaskan wahyu allah, suatu syariat yang kudus amat bersesuaian dengan fitrah atau dengan tabi’i manusia. Ia begitu lengkap dengan peraturan dan disiplin dalam semua aspek kehidupan manusia, dan sekali-kali tidak terdapat kontroversi dengan akal fikiran. Disampping itu islam juga memberikan jaminan dan keadilan sosial kepada penganutnya tanpa membedakan antara golongan  atasan dengan bawahan antara kaya dan miskin dan sebagainya. islam menekankan dasar persaudaraan dunia akhirat atau ukhuwah islamiyah yang berlandaskan syariat allah yang bersifat universal.

B. Pusat Penyebaran Islam di Malaysia
1. Penyebaran Malaka Sebagai Pusat Penyebaran Islam di Kepulauan Melayu.
                 Malaka dikatakan berperanan sebagai pusat penyebaran islam dikepulauan Melayu dengan melihat kepada tiga aspek utama yaitu ekonomi, politik dan social. Dari segi ekonomi, pada kurun ke 15 malaka telah menjadi pusat perdagangan terpenting dinusantara karena kedudukan geografinya yang stategi yaitu berada diantara lautan Hindia dan Cina.kedudukan tersebut telah menjadikan Malaka sebagai pusat tumpuan oleh para pedagang untuk berhenti dan berlindung dari pada angin musim. Malak kemudiannya telah menjadi kawasan tumpuan untuk pengumpulan hasil perdagangan dari berbagai kawasan.
                 Kepesatan aktiviti pedagangan dimalaka tersebut telah mendorong kepada perkembangan islam di Malaka. Hal ini karena pedagang islam yang berdagang juga telah memperkenalkan agama islam kepada penduduk tempatan dan juga pedagang-pedagang lain yang turut berdagang disana.sifat-sifat terpuji yang ditonjolkan oleh pedagang islam telah menarik minat pemerintah, pembesar dan rakyat Malaka untuk menerima ajaran islam tersebut. Dalam mengembangkan agama islam, pemerintah  Malaka sendiri telah menggalakkan pedagang-pedagang Malaka  turun melakukan aktiviti dakwahketmpat lain dengan menggunakan pelabuhan-pelabuhan pantai dari utara jawa, Maluku, Palembang, tanjung pura, gerisek, Pontianak, Sulawesi dan lain-lain. Hasilnya islam dapat berkembang dengan lebih pesat lagi keserata kepulauan melayu.
  
C.Pengaruh Islam Dalam Pendidikan
     1. Pengajian Islam di Malaka
Kedatanga Islam ke Tanah Melayu pada peringkat awal dikatakan berlaku pada abad ke 12 Masehi. Oleh karena tidak terdapat bukti atau kesan peningkatan sejarah adanya bukti,institusi pendidikan islam di negri-negri melayu dimulai dari malaka yang merupakan sebuah kerajaan melayu islam yang teragung didaerah ini sekitar abad ke-15 Masehi. Menurut sejarah, malaka bukan hanya sebagai sebuah kerajaanyang luas pemerintahannya teteapi sangat terkenal sebagai sebuah kerajaaan yang begitu aktif kedalam bidanga pengajian dan pendidikan islam.
Sejak penerimaan islam oleh Parameswara pada tahun 1414 Masehi, kegiatan agama dan pendidikan islam diusahakan secara bersungguh-sungguh oleh ulama-ulama dan mubaligh-mubaligh.
Menurut Hall, istana-istana Malaka selain dari berfungsi sebagai pusat pengajian Islam ian jga menjadi pusat dakwah oleh ulama-ulama menyebarkan islam didaerah ini. Mata pelajar dan kurikulum yang diberikan di institusi-institusi tersebut hamper serupa dengan zaman silam, yaitu menekankan pembacaan, penulisan bahasa Arab, pengajian Al-quran serta azaz-azaz agama diperingkat awal. Sedangkan pada tingkat yang lebih tinggi disungguhkan dengan ilmu fiqih, tauhit, tasawuf, dan sejarah islam juga lain-lain ilmu pengetahuan secara lebih mendalam dan komprehensif.
Banyak tokoh-tokoh dari luar negri dating ke Malaka seperti dari Afganistan, Melebar, Hindustan dan terutanama dari Tanah Arab untuk menyebarkan ilmu pengetahuan islam. Dengan bantuan ulama dari luar disamping cerdik pandai setempat yang kemudiannya, taraf pengajian islam di Malaka dikatakan begitu meninggkat ia bukan saja berada ditahap permulaan bahkan sudah meningkat ketahap yang lebih tinggi dan begitu maju. Pelajaran-pelajar bukan saja terdiri dari anak-anak setempat bahkan ada yang dating dari luar terutama dari Jawa. Antara lain seperti Sunan Bonan dan Sunan Giri merekakemudiannya setelah tamat pengajian kembali kejawa untuk mengembangkan ajaran islam disana.
Kekalahan Malaka ditngan portugis pada tahun 1511masehi mulai tercatat sejarah hitam bagi seluruh bangsa melayu Semenanajung, baik dalam bidang politik, ekonomi, kebudayaanmaupun pendididkan. Kedatangan portugis merupakan printisjalan kepada bangsa-bangsa eropa lain menjajahi tanah melayu selanjutnya secara silih berganti selama lebih kurang 5 abad. Dalam periodisasi yang begitu lamabangsa penjajah yang berpendidikan faham Kristen itu berhasil menguasai hamper seluruh bidang politik, ekonomi, kebudayaan dan pendidikan.
2. Kearah pendiran Sekolah Melayu
        Stamford Rafles yang dating ke Malaka pada tahun 1810 Masehi, berkesempatan meninjau institusi berkenaan terutama dengan itu beliau membuat saran supaya pihak kerajaan menyediakan tempat belajar yang lebih sesuai disamping membuat beberapa perubahanyang perlu. Saran Refles itu ditolak oleh pihak penjajahInggris,karena ia bertentangan dengan dasar penjajahan mereka. Pada abad ke-9 Masehi, sistempendidikan barat untuk folmal, telah diperkenalkan ditanah Melayu terutana dinegri selatan seperti pulau pinang,malak dan Singapura. Fee School diawal pada tahun 1816, Singapore of School tahun 1823, sedangkan Malaka Fee School 1826 disamping  Penang Fee School sebagai sekolah induk, dibuka pula bawahnya sekolah-sekolah menengah, seperti sekolah Melayu Gelugut Air Hitam dan Bayan Lepas. Sekolah-sekolah tersebut menghadapi kegagalan padda tahun 1953 Masehi, karena kurang mendapat perhatian dari masyarakat.

3.Pembentukan Institusi Pondok dan Pembelajarannya
a. Pembentukannya
      Perkataan pondok mungkin berasaldari perkataan Arab (Funduqun) berarti tumpangan atau tempat menginap pengembara-pengembara. Ada pula yang mendefenisikan sebagai rumah kecil yang didirikan untuk sementara waktu disawah-sawah, diladang atau lain-lain tempat. Bolehdiartikan sebagai tempat belajardimana terdapat deretan rumah-rumah kecil atau pondok-pondok. Ada pula yang mengatakan perkataan langgar sama artinya dengan perkataan pondok. Langgar berasal dari perkataan farsi yang berarti madrasa atau tempat belajar sesungguhnya pondok yang terdapat ditanah Melayu ada persamaan dengan pasantren di Jawa,pasentren di Madura,Ranggang di Aceh dan Surau di Minangkabau. Sebagai kesimpulan bahwa perkataan pondok ialah rumah-rumah kecil yang menjadikan sebagai tempat tinggal pelajar berhampiran surau atau juga rumah guru dikawasan khudus. Semua komponen tersebut disebut “pondok”.

b.Institusi Pondok dan Identitasnya
      Seperti yang ditegaskan, institusi pengajian islam selain dari rumah -rumah masjid dan suffah (surau). Rasulullah SAW menjadikan masjid khubah danmasjid nabawi dimadinah, selain dari fungsinya sebagai sengat ibadah ialah pebagai pusat pengajian. Penduduk disemenannjung didaerah arab bukan saja dtang kemesjid untuk beribadat bahkan untuk mempelajri ilmu pengetahuan yang dismpaikan oleh Rasulullah SAW, dismping menyaksikan sendiri prilaku dan pribadi junjungan. Kedua masjid mendirikan surau serta mendirikan kemah-kemah berhampiran dengan masjid sebagai tempat tinggal sementara. Struktur pengajian seumpamanya itu bukan saja terdapat institusi bahkan dalam kurikulum, pengajaran dan pelajaran juga telah dicontoi oleh seluruh umat dalam generasi Rasulullah SAW. Struktur pembelajaran seperti berkembangdiTanah Melayu, khususnya pengajian.        



           BAB III
          PENUTUP
A.    Kesimpulan
Islam sebagai suatu kekuatan yang diperhitungkan dimasapra kolonialisme dan dalam batas tertentu perjuangan kemerdekaan dalamabad ke-20, kekuatan dan sumbangan islam bagi perubahan social politik selama ini seringdiabaikan, sehingga muncullah pergolakan-pergolakan didunia islam mengalami kebangkitan termasuk di malaysia.
      Malaysia adalah kerajaan faderal diasia tenggara yang terletak dimenanjung malaka dan sebagian di Kalimantan timur yang penduduknya mayoritas islam dan konstitusi sebagai agama resmi Negara, sehingga syariat islam ditegakkan dengan baik dan benar. Maka muncullah islam di Malaysia berkatjasa para pedagang yang mempunyaisemangat yang tinggi dalam menyiarkan dan mengembangkan islam di Arab melalui Malaka.
 Perkembangan islam di Malaysia parasejarawan datang pada abad ke-9 dan pada abad ke-12 masehi. Kebanyakan sejarawan barat berpendapat berlaku disekitar abad ke-15 Masehi yang bermula dri malaka. Namun berdasarkan pada pendapatbaru diyakini kedatangan islam ke alamMelayu berlaku sejak abad ke-7 dan ke-8 Masehi.
Secara lebih pesat dan menyeluruh padaabad ke-15 dan ke-16 Masehi. Terdapat beberapa factor-faktor tersebut ada perkaitanatau pengaruh mempengaruhi antara satu sama lain, factor-faktor tersebut adalah :
a.       Factor perlombaan penyebaran agama.
b.      Factor perkawinan.
c.       Factor perdagangan.
d.      Factor penguasaan syahbandar.
e.       Factor politik dan penaklukan.
f.       Factor kepribadian golongan dakwah dan ahli-ahli sufi.
g.      Factor penulis dankusastraan.
h.      Factor kequdusan islam.

B.Saran
Berdasarkan pembahasan dalam bab II, maka dapat diberikan beberapa saran kepada penulis selanjutnya yang ingin membahas topik  yang sama.Pertama, agar mencari referensi yang lebih banyak sehingga informasi yang diperoleh oleh pembaca juga banyak. Kedua, agar dapat mengembangkan pembahasan yang dibahas. Ketiga, dapat mencari referensi yang terbaru karena ilmu pengetahuan selalu berkembang.



Daftar Pustaka

Esposito,John L.1192. Islam dan Pembangunan .Jakarta:PT Renika Cita
Ghallab,muhammad1966. Inilah Hakekat Islam. Jakarta: PT Bulan Bintang.
Machendrawaty,Nanih dan Agus Ahmad Safe’i. 2001. Pengembangan Masyarkat Islam. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Suhaimi,2006.Cahaya Islam di Ufuk Asia Tenggara.Pekanbaru:Suska Press.




0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com